Showing posts with label myself. Show all posts
Showing posts with label myself. Show all posts

Tuesday, April 26, 2011

Saturday, September 11, 2010

I hope it will be possible to happen


I always study right now and I hope all what I want will possible to happen. Amin

Sunday, July 11, 2010

I Will Change



Sometimes OK to be a nerd.



Spongebob it's too ...


Saturday, July 3, 2010

No Tears

Duduk di depan layar dan mencari inspirasi baru, itulah apa yang saya lakukan ketika di kala waktu senggang. Mencari-cari sesuatu yang menarik hati, saya menemukan sebuah blog seorang idola saya! Adrianto Ario Seto dari blognya dia yang berjudul 'Learning life'. Tulisannya membuat saya terhentak dan saya ingin membaginya kepada kalian semua. Ini yang ada di blognya,

You will never know when you have to let someone go.
It's hurt when you realize that she/he is not around you anymore.
Grief will not get them back.
Missing them is all you can do.

So make them smile every moment you have.
At least today you see them smiling.
At least today you enjoy your time with them.
At least today you give them love...

Jujur, tulisan itu mengingatkan saya kepada banyak orang yang telah menyakiti saya dan saya tinggalkan ia demi kebaikan alam semesta (waelaaaaah) yaa, tulisan itu cukup dapat sedikit membuat saya 'terdiam' karena hal yang saya baru alami belakangan ini.

Bukannya disini ingin mengumbar masalah, tapi ini yang saya rasakan dan yang saya ingin bagi ke kalian semua. Jujur, saya orangnya senang berbagi, kecuali berbagi uang, harta dan makanan (hahaha, saya rasa semua orang berfikiran sama dengan saya untuk hal yang satu itu).

Oke, saya memang bukan orang yang sempurna tapi saya berhak bahagia bukan? Saya diberikan cara tersendiri oleh Yang Maha Kuasa untuk menikmati kebahagiaan. Tidak semudah itu untuk mendapatkan kebahagiaan, itu yang selalu saya alami. Dan saya senang dengan apa yang terjadi dengan saya.

Semua hal yang sudah terjadi tidak boleh disesali bukan? Bukannya ingin sok tegar atau sok tabah, disini saya belajar untuk menerima semuanya dengan sabar. Memang sabar itu mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan (itu kata sahabat-sekaligus saudara baru saya- hehehe). Saya berfikir semua masalah ataupun semua kejadian yang telah saya alami itu merupakan proses pendewasaan diri saya. Yah, saya ini memang masih sangat kecil untuk membicarakan masalah pengalaman hidup, tapi disini saya berhak untuk menyalurkan suara saya bukan?

Mungkin bisa dibilang, saya lumayan sedikit sabar untuk urusan sakit-menyakiti hati hahaha. Percayalah kawan, saya ahli dalam bidang penghianatan, penistaan, kebohongan, ke tidakadilan dan yang sebagainya yang berkaitan dengan luka hati HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA saya benar-benar ingin tertawa untuk hal yang ini. Jangan salah kaprah, saya bukannya pelaku justru saya korban dari setiap peristiwa itu -____________________________- so suck, right?

Mungkin benar adanya dan memang harus benar Allah itu Maha Adil. Itu kesimpulan yang saya ambil dengan teman saya ketika saya berbicara secara tak langsung dengan dia.

Entah apa salah saya. Hal ini bukan kali pertamanya terjadi kepada saya dan kenapa dengan begitu bodohnya saya hanya diam? Ya, mungkin hanya itu yang bisa saya lakukan. Diam, diam bukan berarti salah tapi diam bisa berarti mengalah. Saya mengalah kepada keadaan, mengalah kepada kebahagiaan saya, membohongi diri saya (saya sungguh amat tidak suka dengan yang satu ini) membatasi ruang saya untuk bergerak, berkreasi (ah yang ini tidak), berkomunikasi (exactly!).

Don't try this at home! Saya benar-benar tidak ingin hal ini terjadi kepada orang-orang yang saya sayangi. Cukup saya saja yang merasakannya ya :)

i love you all, forever and ever....

Monday, June 21, 2010

Calm down

Teman, entah apa yang harus saya bilang. Perasaan ini tercampur aduk. Saya senang dengan keadaan sekarang. Tapi tak dapat dipungkiri juga kalau ternyata adalah sedikit rasa sesal dan sedih. Tapi entah kenapa saya merasa lega, alhamdulillah. Benar apa yang saya inginkan. Biarkan waktu yang menyelesaikan masalah ini. Dan lama-kelamaan saya pun sudah mulai terbiasa dengan kondisi ini. Saya lega, sekali lagi alhamdulillah. Maaf jika ada yang saya rugikan atas peristiwa ini (saya yakin pasti ada) dan maaf juga bila ada yang kecewa. Saya tahu, mungkin menurut saya saja ini penyelesaian terbaik tapi sudahlah. Ini sudah terjadi dan biarkan berakhir sendiri. Hidup harus terus berlanjut bukan? Tidak hanya karena masalah itu harus terhenti. Dan saya yakin saya sanggup, InsyaAllah. Dan dimulai dari hari ini, setiap langkah saya diawali dengan Bismillah :)

Thursday, June 17, 2010

Pasrah

Mungkin itulah kata-kata yang dikeluarkan seseorang yang sudah tidak semangat lagi untuk melakukan suatu hal, menyerahkan kepada keadaan dan Tuhan. Apa dan bagaimana yang terjadi selanjutnya. Ya, itulah keadaan saya sekarang. Tahukah kawan? saya pasrah dengan keadaan saya saat ini, apapun yang terjadi saya hanya bisa menyerahkannya kepada Allah. Yang saya lakukan hanya bisa berdoa dan berharap akan datang sebuah keajaiban yang dapat mengubah segalanya menjadi lebih baik lagi. Dan memberikan pengaruh yang baik terhadap hidup saya ke depan. Memang, saya yang menentukan masa depan saya tapi, untuk hal ini mungkin hanya sedikit yang berpengaruh terhadap masa depan. Malah mungkin tidak ada pengaruhnya sama-sekali. Ya, itu harapan saya, Amin. Terserah siapa yang akan menyelesaikan masalah ini. Tapi saya sudah muak dengan semua ini. Jujur, saya ingin masalah ini selesai dan diselesaikan dengan cara dibiarkan begitu saja. Saya sudah terlalu lelah dengan keadaan ini. Terserah apa yang akan dilakukan waktu tapi saya hanya bisa pasrah.

Tuesday, June 8, 2010

W = 0

Tahukah kawan? Baru petama kali saya mengalami ini. Kisah yang amat saya sayangkan untuk terjadi di dalam kehidupan saya. Dan entah kenapa hal ini bisa terjadi. Sedih rasanya untuk menceritakannya tapi, saya sangat tidak tahu harus kepada siapa lagi saya membagi. Percayalah, hal ini sungguh tidak enak rasanya. Lebih tidak enak dibanding sakit gigi, jatuh dari tangga maupun keracunan! Kejam memang kata-kata saya, tapi inilah realita. Kenapa saya bilang lebih tidak enak dibandingkan penyakit-penyakit diatas? Karena masalah saya berkaitan dengan orang lain dan yang saya paling tidak suka ialah harus bertempur dengan hati, jiwa, raga dan pendirianmu diuji disini. Tidak berlebihan samasekali. Kalau sakit, yang menanggung hanya diri kita sendiri bukan? tidak harus melibatkan orang lain. Ya! itu memang benar.

Lagi-lagi masalah CINTA! saya paling tidak suka bila terlibat dalam masalah ini. Serius!! Dua orang, bukan empat ya empat orang yang terlibat disini! Antara saya, dirimu, dia dan orang lain. Tak usahlah dibahas bagaimana masalah ini berawal. Intinya, saya bingung apa yang terjadi dengan dirimu kawan. Saya mempunyai niat baik untuk mendamaikan dirimu dan dia. Tapi kenapa dirimu tak tahu itu? tahukah selama dua-hari-dua-malam saya memikirkan masalah dirimu dan dia? sampai hilang nafsu makan saya. Saya serius disini. Bilang! bilang bahwa saya orang paling bodoh yang ada di dunia yang fana ini! buat apa saya memikirkan masalah dirimu dan dia hingga membuang waktu, tenaga dan pikiran saya? Yah mungkin itu namanya usaha, tapi baru saya tahu ini yang disebut usaha saya SIA-SIA! Bila diibaratkan dalam rumus fisika, begini jadinya W = 0 ya, itu dia. USAHA YANG SAYA LAKUKAN BERNILAI NOL!! Kenapa NOL? karena, sama sekali tiada hasil. Tiada hasil yang menunjukkan bahwa masalah ini SELESAI. Malah membuat masalah ini semakin RUNYAM!

Kawan, sekali lagi. Saya sayang dengan dirimu dan dia. Kalian teman terdekat saya selama ini. Mengapa dia harus melibatkan orang lain dalam masalah ini? dan mengapa dirimu melibatkan saya dalam masalah ini pula? Kenapa? Saya ingin mati rasanya bila terus dalam keadaan ini. Saya sangat berharap saya dapat menjauh dari dirimu dan dia. Apapun itu caranya. Kejam memang, tapi sekali lagi kawan ini realita. Saya tidak tahu apa yang ada di pikiran dirimu. Tidakkah dirimu merasa terlalu sabar dan terlalu baik saya untuk dirimu? Ya Allah, bantu saya untuk keluar dari masalah yang pelik ini. Saya tidak tahu apakah saya harus menyelesaikan atau keluar dari masalah ini. Jika diberi pilihan, saya akan memilih untuk keluar dari masalah ini. Biarkan masalah ini tak selesai (jika memang itu harus). Biarkan masalah ini bergantung hingga akhirnya jatuh dan selesai sendiri. Biar waktu yang menjawab. Saya sudah tidak sanggup berada disini. Dan untuk saat ini saya lebih memilih untuk menjauh dari dirimu dan dia. Tolong, jangan biarkan saya dan orang lain jadi korban. Anggap saja saya tidakpernahmengenaldirimudandia. Biarkan saya dan orang lain itu menjauh. Tolong cuci otak saya untuk melupakan masalah yang pernah tejadi ini untuk selamanya.

Friday, April 16, 2010

Give Thanks to Allah

Many thanks to Allah. I am proud to be myself which is what it is. I feel calm :) I love my life. Whatever, what do you think about me. Me is me, right?

 

blogger templates | Make Money Online